Rabu, 26 Februari 2014

Menulis untuk Banjarnegara, Harapan akan Perubahan


“Dendam… menjadi energi besar yang mendorong saya untuk terus menulis. Saya tak mau dilupakan sejarah. Saya mau jadi orang yang berkesadaran sejarah. Maka saya memutuskan untuk menulis.” 
 – Fahd Djibran
 
BANJARNEGARA – Sebanyak 12 orang peserta terseleksi mengikuti serangkaian acara Kelas Menulis seri pertama yang diinisiasi oleh Godong Gedang Banjarnegara.  Acara yang bertajuk “Sinau Bareng: Jurnalisme Warga” atau sering disingkat dengan hashtag #SBJW ini dihelat mulai tanggal 20-23 Februari 2014 selama kurang lebih tiga jam setiap harinya. Hari pertama dan kedua, kelas dihadiri oleh seorang dosen Hubungan Internasional UGM, Suci Lestari Yuana. Wanita yang akrab disapa dengan panggilan Nana ini, memberikan materi mengenai penulisan dan bagaimana tulisan bisa membuat perubahan. Selain itu, ia juga memutarkan film berjudul Freedom Writers, yang kaya akan makna dari semangat menulis. Pada kesempatan itu, Nana banyak memotivasi peserta #SBJW dalam hal menulis dan semangat membuat perubahan dengan memperhatikan dan peka terhadap lingkungan sekitar, khususnya Banjarnegara.
Setelah peserta dimanjakan dengan motivasi yang membuat mereka semangat untuk menulis, di hari ketiga dan keempat, para peserta mendapatkan materi mengenai dasar-dasar penulisan dan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penulisan oleh Castro Suwito, Wartawan Suara Merdeka. Castro, yang sudah berkecimpung pada dunia jurnalis sejak berada di bangku kuliah, banyak berbagi mengenai tips dan trik dalam menulis sebuah berita sehingga dapat diandalkan validitasnya dan tetap menarik untuk dibaca. Dengan sepak terjangnya sebagai wartawan yang mencari informasi seputar daerah, Castro juga memperkaya para peserta dengan informasi terbaru dan fenomena yang terjadi di Banjarnegara.
Pada akhir kelas, para peserta berinisiatif untuk tetap berkumpul dan membuat bulletin mengenai Banjarnegara dari prespektif kaum mudanya, sebelum akhirnya berencana untuk meluncurkan sebuah buku karya bersama. Kelas Menulis seri kedua rencana akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2014 dengan tema yang berbeda. Harapannya, kelas menulis tersebut dapat mencetak kaum muda Banjarnegara yang berpikir kritis dan sistematis, gemar mencatat sejarah, dan berani melakukan perubahan. Mari berkontribusi untuk Banjarnegara!

Sabtu, 15 Februari 2014

15 Peserta Terpilih #SBJW

Keputusan Tim Pengelola Kelas Menulis Godong Gedang Banjarnegara, 15 peserta terseleksi administrasi kelengkapan dan detail formulir pendaftaran antara lain (sesuai abjad nama) :

1. Adinda Saraswati (SMK Negeri 1 Bawang | @adindaasr)

















2. Anggun Ayunanda (SMA Negeri 1 Bawang | @ayunandaanggun)

















3. Arindia Okta (SMA Negeri 1 Banjarnegara | @arindiaomel)

















4. Aulia Maharani (SMA Negeri 1 Banjarnegara | @maharaniauliaaa)

















5. Destriana Indria (SMK Negeri 1 Bawang | @Destrian29_)


















6. Dinata Fatwa (SMK Negeri 1 Bawang | @18_Julianee)


















7. Dyah Oki Damayanti (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa | @dyahoki13)


















8. Erin Novia (SMA Negeri 1 Bawang)


















9. Geger Abirawa (Universitas Sains Al-Qu'ran | @gegerabirawa)


















10. Haninda Rafi (Universitas Diponegoro | @hanindarafi_)


















11. Irawan Sapto (Universitas Negeri Yogyakarta | @odyirawansapto)




















12. Nila Agustin (SMA Negeri 1 Bawang | @MaharaniNila)




















13. Ratna Asih (SMA Negeri 1 Bawang | @nanaratnaasih)




















14. Siti Muntoifah (Politeknik Banjarnegara)




















15. Syarofina Azatul (Politeknik Banjarnegara)




















Selamat kepada para peserta yang terseleksi Sinau Bareng: Jurnalisme Warga. Silahkan cek email untuk pemberitahuan selanjutnya, kami akan mengirimkan sms ke nomor handphone anda semuanya. Yang belum terseleksi jangan berkecil hati, masih ada seri kedua kelas menulis. Thanks. :)

Rabu, 29 Januari 2014

[KELAS MENULIS] Sinau Bareng: Jurnalisme Warga!


Seri Pertama Kelas Menulis

SINAU BARENG: JURNALISME WARGA

20-23 Februari 2014
14.00-16.30WIB
Homebase Godong Gedang Banjarnegara ( Depan SMK Negeri 1 Bawang )
GRATIS DAN TERBATAS!

KETENTUAN PESERTA :
- Peserta berusia 14-21 tahun ( Pelajar/Mahasiswa )
- Peserta berasal/domisili dari Banjarnegara
- Mengunduh, mengisi dan mengirim formulir pendaftaran secara online sebagai administrasi
- Menyertakan foto diri dalam bentuk JPEG ( Max 1Mb ) pada formulir pendaftaran
- Peserta akan melalui tahap seleksi administrasi oleh tim pengelola Godong Gedang Banjarnegara
- Peserta dituntut untuk menciptakan sebuah karya saat kelas ini berakhir

SYARAT PESERTA :
- Pelajar SMP/SMA/Mahasiswa asal/domisili Banjarnegara
- Membawa alat pencatat ( notes, buku, tablet, laptop, dll )
- Memiliki niat teguh mengikuti kelas hingga akhir
- Turut berproses dan berani menciptakan karya
- Bersedia secara ikhlas membagi apa yang telah didapat dari kelas ini kepada orang lain

PENGISI MATERI
1. Suci Lestari Yuana ( Dosen Ilmu Hubungan Internasional UGM )
2. Castro ( Wartawan Suara Merdeka )

UNDUH FORMULIR DISINI : FORMULIR JW

Isi formulir pendaftaran secara lengkap dan mendetail lalu kirim lewat email ke : godonggedhangbanjarnegara@gmail.com dengan Subject : Daftar JW

Paling lambat pengiriman formulir tanggal 12 Februari 2014, kuota peserta kelas ini hanya 15 orang melalui tahap seleksi administrasi. 

Pengumuman 15 orang peserta yang melewati tahap administrasi akan diumumkan diblog Godong Gedang Banjarnegara, media sosial Twitter dan Grup Facebook pada tanggal 15 Februari 2014.

t : @godonggedangBNR
f : Godong Gedang Banjarnegara



Jumat, 10 Januari 2014

Serunya #YukProduksiFilm di SMP Negeri 1 Bawang


Program #YukProduksiFilm adalah program lanjutan dari #DolanMaringSekolah. Program #DolanMaringSekolah yang dilaksanakan pada bulan Oktober tahun lalu, dilakukan dengan mengunjungi 9 sekolah di Banjarnegara secara konsisten, untuk memutar film-film pendek sebagai salah satu tontonan alternatif kaum muda Banjarnegara. Program #DolanMaringSekolah juga sebagai salah satu pemetaan kebutuhan kaum muda Banjarnegara. Setelah program tersebut selesai, kami merasa sangat dibutuhkan sebuah kelas produksi film pendek, karena melihat antusias dari 9 sekolah tersebut. Maka kami berkeputusan untuk membuat kelas kepada 2 sekolah yang kami anggap punya kemauan dan hasrat untuk memproduksi film pendek. SMP Negeri 1 Bawang menjadi persinggahan kami pada program #YukProduksiFilm yang pertama. Program ini dilaksanakan dari tanggal 16-29 Desember 2013, dengan pengisi materi beberapa kawan mahasiswa IKJ jurusan FFTv (Fakultas Film dan Televisi) antara lain : Andrie Sasono, Wregas Bhanuteja, dan Hadi Saputra. Mereka bertiga memberikan materi tentang pembuatan film pendek mulai dari tahap pra produksi hingga ke tahap pasca produksi selama 2 minggu tersebut. Dan dilanjutkan memproduksi film pendek dengan ide sederhana.

Peserta dari SMP Negeri 1 Bawang total ada 16 peserta siswa, mereka sangat antusias mengikuti program ini. Mereka sangat bisa menangkap apa yang disampaikan pemateri. “Energi mereka sangat positif dan besar dalam menangkap materi tentang produksi film pendek, tinggal bagaimana cara kita mengarahkan saja,“ kata Andrie Sasono. Tanggal 24 Desember 2013, para peserta memulai produksi film pendek dari hasil sharing dan materi dari ketiga pemateri, lahirlah sebuah ide cerita tentang sebuah pergeseran citra bahasa di Banjarnegara yang terkenal dengan ngapak di-mix dengan bahasa yang gaul atau  bahasa lain daerah. Judul film tersebut adalah “Lo Gue“, merupakan sebuah ide cerita yang sederhana dan terjadi dikalangan kaum muda Banjarnegara. Para peserta melakukan produksi selama 2 hari dan tahap editing selama 5 hari. Selama dua minggu mereka mendapatkan materi untuk membuat film pendek yang baik, dengan penegasan pada persiapan dan ide cerita yang terjadi disekitar kita. Tak lupa juga berkonsentrasi pada hal teknis tentang kamera dan hal lainnya yang sangat penting pada elemen film khususnya film pendek.

Jumat, 20 Desember 2013

#MariMenonton, Geliat Pecinta Film Banjarnegara



BANJARNEGARA - Apresiatif dan bermanfaat. Setidaknya dua kata tersebut pantas menggambarkan acara pemutaran dan diskusi film pendek terpilih dan terbaik FFS 2013 yang baru-baru ini diadakan oleh Godong Gedang Banjarnegara bekerjasama dengan Festival Film Solo (FFS). Acara yang bertajuk "Mari Menonton!" ini digelar pada Sabtu dan Minggu, 14 dan 15 Desember 2013 pukul 13.30-17.00. Auditorium Politeknik Banjarnegara dirasa cukup nyaman menjadi tempat bertemunya para pecinta film di Banjarnegara untuk berbagi ilmu dan informasi.

Ada sepuluh film pendek terpilih dan terbaik yang disajikan dalam pemutaran dan diskusi kali ini. Film-film tersebut adalah Pohon Penghujan (Jakarta), Sore Hari (Jakarta), Halaman Belakang (Palu), Umar Amir (Palu), Aku Kudu Piye, Tweeps? (Yogyakarta), Liburan Keluarga (Solo), Sinema Purnama (Pamulang), On The Way (Solo), Subuh (Yogyakarta), dan film proyek FFS 2013 yaitu Omnibus Solo. Pada kesempatan kali ini pula, Banjarnegara kedatangan tamu istimewa dari FFS yaitu Bayu Bergas (Direktur FFS) bersama dengan Wahyu Windriana (Cipta Visual FFS), Ancha Latief (Sutradara 'Umar Amir'), dan Luhki Herwanayogi (Sutradara 'Aku Kudu Piye, Tweeps?').

Pada hari pertama, sebanyak 77 orang penonton yang hadir berasal dari berbagai usia dan kalangan, mulai dari siswa dan guru SMP dan SMA, serta masyarakat umum. Setiap film memiliki kriteria umur tersendiri sehingga penonton harus menuliskan daftar hadir dan menunjukkan identitasnya sebelum masuk ke ruang screening. Setiap sesi pemutaran dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para tamu yang dihadirkan, dipandu oleh moderator Hadi Saputra, mahasiswa FFTv Institut Kesenian Jakarta. Mendoan, pisang goreng, kacang rebus, dan kopi/teh menjadi suguhan khas desa yang bisa dinikmati penonton pada saat istirahat. Di hari kedua, penonton yang hadir tidak sebanyak di hari pertama, namun keantusiasan mereka ditunjukkan dengan pertanyaan variatif yang terlontar pada saat diskusi. Apalagi penonton diberi kesempatan berdiskusi melalui Skype bersama Andra Fembrianto (Sutradara 'Sinema Purnama').

Program Mari Menonton ini merupakan salah satu program Godong Gedang Banjarnegara dengan tujuan untuk memberikan tontonan yang berkualitas kepada masyarakat Banjarnegara serta menghargai karya sineas muda Indonesia. Bukan hanya menonton saja, namun saling berbagi ilmu perihal perfilman yang dibutuhkan oleh para pecinta film. Nantinya, acara ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat sehingga muda-mudi Banjarnegara mulai bergeliat dan berproses untuk menghasilkan karya yang hebat. Mulai dari menonton dan berdiskusi untuk menghargai suatu karya. Mari menonton!

Jumat, 15 November 2013

Jumat, 08 November 2013

[Tips & Trik] Dos and Don'ts dalam Melakukan Liputan Lapangan

Saat Anda akan melakukan suatu liputan langsung ke lapangan dalam suatu acara, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Hal tersebut saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya saat menjadi reporter lapangan untuk RSPD Suara Banjarnegara pada acara Kirab Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara ke 180. Semoga bisa bermanfaat dan menambah referensi. Caio!


DOS:

1. Schedule Research. Cari tahu jadwal acaranya terlebih dahulu, mulai dari judul, tema/tajuk, jam dimulai, tempat pelaksanaan, siapa saja yang hadir, bagaimana susunan acaranya. Cari info sebanyak mungkin mengenai acara tersebut agar tidak terlewatkan banyak momen menarik.

2.  Siapkan amunisi. Persiapkan notebook dan pulpen, serta alat perekam (bisa kamera, maupun voice recorder) di dalam satu tempat sehari sebelumnya. Re-check sebelum berangkat meliput. Alat perekam sangat bermanfaat untuk membantu mendokumentasi apabila ada yang luput dari yang ditulis sehingga bisa dilihat ulang pasca-liputan.

3.      Bagi tugas. Jika Anda bersama partner yang lain, lakukan pembagian tugas yang jelas dan rinci. Seperti halnya bagian memegang alat perekam, mencatat hal-hal penting dan hasil wawancara, mencatat pandangan mata, dan melakukan wawancara.

4.   Fokuskan tujuan. Yakinkan diri Anda tentang apa yang akan Anda buat sebagai hasil liputan nanti. Ada beberapa jenis tulisan yang bisa dihasilkan:

- Berita liputan. Jika Anda ingin menuliskan sebuah berita liputan, kedepankan point 5W+1H. Cari info secara umum dan mencakup keseluruhan komponen acara ini. Usahakan menulis apa yang Anda lihat saja secara objektif, tanpa menyelipkan opini dan komentar pribadi Anda mengenai acara tersebut.

-  Esai. Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk acara tersebut kedepannya. Jika Anda menginginkan menulis esai, hal penting yang harus diperhatikan adalah tentang deskripsi acara (1/3 dari tulisan keseluruhan); kelebihan dan kekurangan acara; opini Anda; serta kesimpulan dan saran.

-  Press Release. Menarik jika Anda bisa membuat suatu rilis pers yang memuat sesuatu yang menarik dari acara tersebut sehingga bisa menjual keunggulan lingkup yang lebih luas (dalam kasus saya adalah Banjarnegara). Rilis pers ini ditujukan untuk diterbitkan di media masyarakat. Rilis pers tidak harus berita tentang 5W+1H saja, namun berikan cerita menarik yang bisa mendorong lakon media menganggap karya Anda pantas untuk dipublikasikan. Contoh: Seorang Turis Asal Rusia Antusias Memarak Ikan di Festival Serayu Banjarnegara. Jual berita yang menarik yang fokus pada turis tersebut.

-  Cerita fiksi. Menjadi tulisan yang menarik saat anda bisa mengisahkan suatu liputan dengan menggunakan cerita yang fiksi namun tetap berdasarkan riset yang Anda lakukan. Baik dalam bentuk cerpen, puisi, maupun sajak lainnya.

5. Susun daftar pertanyaan secara umum yang akan digunakan saat wawancara; mengenai deskripsi acara, pendapat narasumber, dan harapan kedepan mengenai acara tersebut. Pertanyaan bagi narasumber secara khusus dapat dibuat saat ada di lapangan, memperhitungkan momen yang ada.

6. Pakailah pakaian yang simple namun sopan, seperti halnya sepatu kets, celana jins, kemeja, dan tas ransel. Buat diri Anda senyaman mungkin untuk berpindah dan bergerak.

7. Jika acara bersifat statis atau berpindah-pindah, siapkan kendaraan yang dibutuhkan. Misal: Kirab Panji Lambang Daerah Hari Jadi Banjarnegara yang harus dilakukan mulai dari Banjarmangu hingga Alun-alun. Bagi tugas dengan tim dan terus kejar menggunakan sepeda motor di depan rombongan kirab untuk mendapatkan momen.

8. Berangkat maksimal 30 menit sebelum acara dimulai. Perhatikan keadaan sekitar dan cari beberapa spot yang bisa Anda jamah untuk memaksimalkan liputan Anda. Jika jaraknya jauh, tentukan dimana saja Anda akan siaga.

9.  Cari celah! Ikuti acara yang ada dan cari celah untuk mendapatkan momen-momen yang menarik. Misalnya: Saat gunungan kirab diturunkan, ada seorang ibu yang sudah mempersiapkan kantong kresek kitam yang sangat besar untuk menghimpun hasil ‘rebutan’nya.

10.Kurang puas? Jangan takut untuk wawancara! Selain berguna untuk menyempurnakan validnya berita, wawancara juga berguna untuk menayakan subjektifitas dari peserta acara. Masih dengan contoh Ibu di atas, Anda bisa menanyakan alasan beliau membawa kantong keresek besar, dan apa makna gunungan baginya. Selain itu, Anda bisa mendapatakan penilaian masyarakat secara keseluruhan dengan cara bertanya. Malu bertanya, Anda mendapatkan nihil.

11.  Untuk wawancara, ada beberapa hal yang penting diperhatikan:

-    Siapkan alat perekam. Jika Anda sendirian, andalkan saja alat perekam dan tidak usahmenulis di notebook, karena hanya akan mengaburkan fokus Anda.

-    Sebelumnya, ajak narasumber bersalaman (tradisi Jawa yang sangat efektif untuk menunjukkan keramahan Anda pada narasumber). Selanjutnya perkenalkan diri Anda, darimana, dan sampaikan tujuan Anda. Mintalah izin untuk mewawancara, jika narasumber tidak berkenan, jangan dipaksakan dan langsung cari narasumber lain dengan mengucapkan terimakasih sebelumnya. Jika narasumber bersedia, cari tempat yang nyaman untuk mengobrol dan merekam suara (menjauhi noise yang berlebih).

-  Tanyakan dua atau tiga pertanyaan bagi narasumber biasa, dan tiga atau lebih pertanyaan bagi narasumber yang berwenang (dalam hal ini ketua panitia, pejabat, dsb)

-  Pertanyaan tambahan disampaikan dengan singkat dan tetap pada fokus bahasan.


DON’TS:

1.  Jangan mengajak teman yang tidak berkepentingan, karena hanya akan mengganggu kelancaran liputan.

2. Tidak perlu membawa barang dan uang yang terlalu banyak. Anda tidak akan membeli apapun selain barang-barang yang sangat penting seperti tarif parkir atau sumbangan.

3. Jangan biarkan baterai alat perekam ataupun kertas habis. Persiapkan matang-matang sehari sebelum liputan.

4. Saat melakukan wawancara, to the point! Jangan bertele-tele dan blunder. Jika ada pertanyaan tambahan, sampaikan dengan singkat dan jelas.


Aninda K. Dewayanti